elbaitsukabumi.com - Gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur dan dirasakan kota sekitarnya pada Senin, 21 November 2022 mengakibatkan setidaknya 2.345 unit rusak dengan status berat.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur merupakan kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) tetapi memiliki daya hancur kuat.
"Jadi kompleksitas tektonik ini memicu, berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake, fakta tektonik semacam ini menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen, dan dengan karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini," ucapnya.
Baca Juga: Menurut BMKG, Cianjur Merupakan Kawasan Seismik Aktif Sehingga Rawan Gempa, Mengapa Demikian?
Kendati begitu, gempa kategori dangkal memiliki daya penghancur yang besar. Dikatakannya, dengan hanya kekuatan magnitudo 4 atau 5 saja bisa merusak secara signifikan.
"Karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini, itu gempanya tidak harus berkekuatan besar untuk menimbulkan kerusakan, karena gempanya rata-rata dangkal ya, bisa kurang dari 10 kilometer, bisa kurang dari 15 kilometer, dan itu tidak butuh kekuatan besar misalnya di atas (magnitudo) 7, tapi kekuatan (magnitudo) 4, 5, 6 itu bisa timbulkan kerusakan yang signifikan," jelasnya.
Masyarakat Wajib Mengetahui Tentang Bangunan Tahan Gempa
Sebagai wilayah yang berada dalam kawasan seismik aktif sudah sepatutnya masyarakat mewaspadai bencana-bencana yang tidak diketahui akan terjadi.
Baca Juga: Hook Entertainment Menanggapi Laporan Lee Seung Gi Tidak Terima Bayaran Musik Selama 18 Tahun
Apalagi, Kabupaten Cianjur dan sekitarnya berada di kawasan gempa secara permanen dengan karakteristik dangkal atau shallow crustal earthquake.
Salah satu cara untuk mewaspadai gempa demi keamanan dan keselamatan adalah memperhatikan bangunan tahan gempa.
Hampir semua kerusakan bangunan di Kabupaten Cianjur memiliki mutu rendah atau bangunan yang tidak tahan gempa.
Baca Juga: Fakta Baru Empat Mayat di Kalideres, Ibu Sudah Meninggal, Sang Anak Masih Beri Susu dan Sisir Rambut
Kata Daryono (11/12/20), pelajaran terpenting yang dapat diambil dari adanya kawasan aktif gempa ini, bahwa bangunan tahan gempa adalah kunci keselamatan yang paling utama dalam menghadapi gempa bumi.
Artikel Terkait
Korban Tewas Gempa Bumi Cianjur Menjadi 56 Orang
Update! Korban Meninggal Dunia Pasca Gempa Bumi Kembali Bertambah: 162 Meninggal 326 Luk-luka
Media Internasional Soroti Gempa Cianjur yang Menelan Korban 162 Jiwa
'Pray For Cianjur' Ridwan Kamil Laporkan Korban Jiwa Gempa Bumi Bertambah Hingga 162 Orang
Jangan Panik! Lakukan 5 Hal Ini Saat Terjadi Gempa Bumi!
Menurut BMKG, Cianjur Merupakan Kawasan Seismik Aktif Sehingga Rawan Gempa, Mengapa Demikian?