Kasus Pajak oleh Oknum Pegawai Samsat Kota Sukabumi, Kasat Lantas: Tidak Ada Aksi percaloan Tetapi Penipuan

elbaitsukabumi.com - Kasatlantas Polres Sukabumi Kota, AKP Tejo Retno Indratno menilai kasus yang dilakukan oknum pegawai Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) Kota Sukabumi bukan percaloan. Akan tetapi kasus yang terjadi lebih kepada penipuan.

Baca Juga: Diselidiki Kepolisian Menyalahgunaan Wewenang Satpam Samsat di Sukabumi Menipu Hingga 100 Juta

"Ini bukan kasus percaloan tetapi lebih kepada penipuan, karena pelaku merupakan salah satu pegawai P3DW dan bukan anggota kepolisian. Kami juga sudah berupaya mengecek data yang menjadi korban tersebut, tidak ada pendaftaran yang masuk ke Unit Lalu Lintas," ujar Tejo, Kamis (19/1/2022).

Sejauh ini, kata dia, pihaknya sudah komunikasi dan kerja sama dengan Satreskrim Polres Sukabumi Kota untuk mengungkap soal dugaan kasus penipuan tersebut dan memburu pelaku yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Baca Juga: Kriminolog: Kasus Dugaan Penipuan di Samsat Kota Sukabumi, Harus Investigasi Orang Dalam

"Ya, kami sudah komunikasi dan kerja sama dengan Satreskrim untuk meminta pertanggungjawaban orang tersebut dan kami juga sudah koordinasi dengan Kepala P3DW bagaimana untuk pertanggungjawaban soal ini," ujar Tejo menambahkan.

Tejo memastikan tidak ada aksi percaloan di lingkungan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Sukabumi.

Dia mengimbau, agar masyarakat dapat mengurus pajak kendaraannya langsung melalui loket dan tidak menggunakan jasa orang lain.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Samsat Keliling di Kabupaten Sukabumi 1 Cibadak

"Kami mengimbau masyarakat semua pengurusan agar langsung melalui loket, jangan melalui perantara. Adapun, untuk tempat informasi kami akan membuat layanan informasi di luar gedung agar masyarakat mudah mendapatkan informasi. Pengamanan akan kita perketat untuk memastikan tidak ada calo," ujar Tejo.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga tertipu oknum pegawai P3DW Kota Sukabumi dalam program pemutihan pajak kendaraan bermotor. Akibatnya warga mengalami kerugian uang ratusan juta yang disetorkan kepada oknum pegawai yang berinisial RE.***